Keutamaan Bulan Ramadhan
Keutamaan Bulan Ramadhan
Oleh Ustadz Muhammad Idris Lc.
=> Kita harus mengetahui maksud / tujuan daripada ibadah puasa tersebut; agar jelas tujuan / pun arah kedepannya.
=> Dalam suatu kitab yang dikarang oleh seorang ulama besar bernama Syeikh 'Izzud diin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdis Salaam yaitu dalam kitab beliau: "maqooshidus shaum", beliau menjelaskan secara rinci kurang lebih ada 11 macam tujuan / maksud daripada ibadah puasa:
(1). Masuk syurga dengan rahmat AllaH ta'alaa; karna dibukakan pintu2 syurga di bulan romadhon, dalam artian banyak sekali amalan2 kebaikan yang dapat di lakukan di bulan ini yang mengantarkan ke syurga:
RosuulullaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
إِذا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجنَّةِ، وغُلِّقَت أَبْوَابُ النَّارِ، وصُفِّدتِ الشياطِينُ
"Apabila telah datang bulan romadhon: maka dibukakan pintu2 syurga, dikunci pintu2 neraka, & di ikat setan2". (Hr. Bukhori Muslim).
(2). Melipat gandakan kebaikan2 tanpa batas; karna puasa adalah ibadah yang pahala nya hanya AllaH saja yang tau:
AllaH ta'alaa berfirman dalam hadits qudsi:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya". (Hr. Imam ahmad bin hanbal, musnad).
(3). Menghapuskan dosa2 setahun yang akan datang, dengan syarat: selama setahun jangan melakukan dosa2 besar.
RosuulullaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
رَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Romadhon ke romadhon yang lainnya menjadi sebab penghapus dosa2 diantara jarak kedua nya (setahun); apabila ia menjauhi dosa2 besar". (Hr. Muslim).
(4). Menghapus dosa2 di masa lalu.
RosuulullaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (Hr. Bukhori Muslim).
(5). Memperolah tingkat tertinggi, yaitu: taqwa.
AllaH ta'alaa berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa”. (QS. Al Baqarah: 183).
- Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa2 daripada pahala puasanya kecuali rasa lapar dan haus saja akibat dia ceroboh melakukan kesalahan2 di bulan romadhon ini.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama pernah menyindir masalah ini:
رُبَّ صائمٍ ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
"Betapa banyak sekali orang berpuasa tak mendapatkan apa2 daripada puasanya itu; melainkan hanya dapat rasa lapar dan haus saja". (Hr. Hakim, mustadrok).
(6). Menyehatkan badan.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
صُومُوا تَصِحُّوا
"Berpuasalah kalian semua, niscaya sehat kalian". (Hr. At thobroni).
(7). Menjadi perisai dari maksiat nafsu syahwat.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng)". (Hr. Bukhori Muslim).
(8). Bertemu dengan Allah nanti dalam keadaan bergembira sebab puasanya.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا : إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ , وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
"Bagi orang yang berpuasa ada 2 kebahagiaan yang ia bergembira dengannya: yaitu apabila ia telah berbuka ia bergembira dengan sebab bukanya itu & apabila ia bertemu dengan Tuhannya ia bergembira dengan sebab puasanya itu". (Hr. Bukhori Muslim).
(9). Berbagi bersama. Sebagai contoh: dianjurkan untuk saling berbagi bersama baik dalam hal shodaqoh / pun menyediakan orang lain berbuka puasa.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikitpun juga". (Hr. At tirmidzi).
(10). Memperoleh lailatul qodar; karna hanya ada di bulan romadhon.
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh terakhir dari bulan romadhon". (Hr. Bukhori Muslim).
Sayyid hasan bin ahmad al kaaf, dalam kitab at taqriiroot as sadiidaH berkata:
Ada 3 pendapat ulama mengenai waktu lailatul qodar:
1. Imam syaafi'i: lailatul qodar terjadi setiap tahun pada malam 21 / 23 romadhon.
2. Jumhur ulama (mayoritas ulama): setiap tahunnya malam ke 27 romadhon.
3. Sebagian ulama lain: berpindah2 setiap tahunnya di malam2 ganjil 10 hari akhir bulan romadhon.
Bacaan do'a ketika mendapati tanda2 lailatul qodar:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Hr. At tirmidzi, an nasa'i, ibn majaH, ahmad, al baihaqi).
(11). Maksud / tujuan puasa romadhon yang terakhir adalah: supaya seolah2 kita dinilai seperti ibadah puasa 1 tahun penuh dengan syarat: puasa romadhon di tambah puasa 6 hari di bulan syawal:
RosuulullaaaH shollallaaHu 'alaiHi wa sallama bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhon kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka seolah-olah ia berpuasa setahun penuh". (Hr. Muslim).
0 Response to "Keutamaan Bulan Ramadhan"
Post a Comment