Waktu Zakat Fitrah

 Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah.



Oleh: Nur Fuad As-syaiban.



Zakat fitrah adalah zakat untuk membersihkan diri seorang yang berpuasa di bulan Ramadhan juga untuk memberi makan bagi orang-orang yang tidak mampu. Sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Dalam hadits sohih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah, serta disohihkan oleh Imam Al-hakim.:


عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: فرص رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرا للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين.


"Zakat fitrah adalah sebagai penebus untuk pembersih(hati) orang yang berpuasa(di bulan Ramadhan) dari kotoran dan hal yang buruk, juga sebagai makanan untuk orang-orang miskin"(Bulughul Marom, Hal.132)


Secara bahasa, zakat adalah: 


التطهير والنماء

"Netralisasi dan bertambah"



Sedangkan secara istilah ilmu fikih, zakat adalah:


 اسم لما يخرج عن مال أو بدن على الوجه الآتي.


[زين الدين المعبري ,فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين ,page 230]


"Nama harta yang wajib dikeluarkan dari badan atau harta teruntuk golongan tertentu."




Dua tahun setelah zakat fitrah difardlukan, kemudian baru lah zakat Mal juga diwajibkan. Maka, orang yang menentang kewajiban zakat, dihukumi kufur dan orang yang mencegah mengeluarkan zakat harus diperangi, sebagaimana yang terjadi di masa kekhalifahan Sayiduna Abu Bakar Shidiq.


Sumber Gambar: Tribunnews.com



Umat Muslim Indonesia biasanya mengeluarkan zakat pada malam idul fitri. Namun, sebenarnya ada lima waktu mengeluarkan zakat fitrah, yaitu:


1. Waktu Jawaz, yaitu mulai tanggal satu Ramadhan sampai masuknya waktu wajib. 

Imam Zainuddin Al-malibari berkata:


ويجوز تعجيلها من أول رمضان.


"Dan diperbolehkan menyegerakan zakat fitrah sedari awal bulan Ramadhan."(Fathul Mu'in, Hal.51.)

 



2. Waktu yang utama, yaitu mulai terbenamnya matahari malam hari raya hingga dilakukannya Shalat ‘Idul Fitri. Sabda Nabi Muhammad Saw.:


فمن أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة


"Barang siapa yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat Ied. Maka, itulah zakat yang diterima."



3. Waktu makruh, yaitu sejak selesainya shalat Ied sampai terbenamnya Matahari.


4. Waktu wajib yaitu, ketika matahari hari tanggal satu Syawal terbenam. Waktu ini diwajibkan lantaran sudah mendesaknya kesempatan untuk mengeluarkan zakat, sebab jika waktu ini sampai terlewatkan. Maka, hukumnya haram dan zakatnya tidak diterima dan harta yang dikeluarkan dihitung sebagai sedekah biasa, bukan zakat.


,ومن أداها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات


"Barang siapa yang mengeluarkan zakat setelahnya(terbenam matahari). Maka, itulah adalah harta yang dianggap sedekah."



5. Waktu haram, yaitu setelah terbenamnya matahari sampai seterusnya.

Kesimpulannya: ada lima waktu dalam mengeluarkan zakat fitrah, yakni wajib, afdlol, jawaz, makruh, dan haram.


Sebagaimana yang diuraikan oleh Imam Al-bujairomi:


(ويُسَنُّ أَنْ تَخْرُجَ إلَخْ) الْحَاصِلُ أَنَّ لَهَا خَمْسَةَ أَوْقَاتٍ: وَقْتُ جَوَازٍ، وَوَقْتُ وُجُوبٍ، وَوَقْتُ فَضِيلَةٍ، وَوَقْتُ كَرَاهَةٍ، وَوَقْتُ حُرْمَةٍ.

فَوَقْتُ الْجَوَازِ أَوَّلَ الشَّهْرِ وَالْوُجُوبِ إذَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ، وَالْفَضِيلَةِ قَبْلَ الْخُرُوجِ لِصَلَاةِ الْعِيدِ وَالْكَرَاهَةِ تَأْخِيرُهَا عَنْ صَلَاتِهِ إلَّا لِعُذْرٍ مِنْ انْتِظَارِ قَرِيبٍ أَوْ أُحْوِجَ وَالْحُرْمَةُ تَأْخِيرُهَا عَنْ يَوْمِ الْعِيدِ

[البجيرمي، حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب، ٣٥١/٢]


"Walhasil, zakat mempunyai lima waktu, yaitu: waktu jawaz, waktu wujub, waktu, fadlilah, waktu, karohah, waktu hurmah. 

Adapun waktu jawaz: di awal bulan, waktu wujub: ketika Matahari terbenam, waktu fadlilah/utama: sebelum pergi menunaikan sholat Ied, waktu karohah/makruh: mengakhirkan sampai sholat selesai. Kecuali karena udzur lantaran menunggu orang terdekat(atau tetangga) atau beberapa kebutuhan, dan waktu hurmah/haram: mengakhirkan sampai (habisnya) hari Ied."



والله أعلم بالصواب.



Mohon berkenan mengoreksi🙏

0 Response to "Waktu Zakat Fitrah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel