Syair Cinta dalam Bait Alfiyah

NAHWU CINTA

Oleh: Fuad Asy-syaiban




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Related


Cinta adalah bahagianya hati saat bersama dengan objek yang dicinta. Jadi cinta adalah bentuk kata yang musytaq tidak jamid.


Dalam bait-bait Syair Laila Majnun banyak sekali pengkisahan cinta dari gambaran dua insan sejoli yang saling mencintai tapi terpisahkan oleh keadaan.
.

Syair-syair tersebut sering kali menjadi motifasi bagi siapa saja yang tengah dilanda asmara, karena mereka benar-benar bisa menghayati kandungan makna dan maksud daripada syair itu, lantaran sedang menjalaninya.

 .

Namun karena _Syair Laila Majnun_ memang hanya fokus pada penggambaran tentang cinta dan sudah banyak dijadikan jurus untuk meluluhkan si jantung hati, maka ada potensi garing dalam syair tersebut untuk dijadikan rayuan gombal, lantaran sudah tidak asing lagi didengar.
.

Namun, bagaimana bila Jurus rayuan gombal untuk menaklukan si jantung hati menggunakan syair-syair dari nadzom alfiyah?

Pasti akan lebih efektif.


Berikut beberapa bait nadzom alfiyah yang bisa diaplikasikan dalam kisah asmara:


Syair Cinta Dalam Bait Alfiyah:


1.Cinta Dalam Diam.



Ibnu Malik berkata:

ويرفع الفاعل فعل أضمرا  * كمثل زيد في جواب من قرأ



Fa’il terkadang bisa dibaca rofa' oleh fi’il yang disimpan. Seperti ucapan kata “zaid” sebagai jawaban dari pertanyaan “siapa orang yang membaca?”.




Artinya:

Ada tipikal seseorang yang sedang jatuh cinta tapi, memilih untuk menyimpan sejenak perasaan itu, bukan tak beralasan, namun  karena dia beranggapan bahwa cinta untuk saat ini hanya sebuah hasrat yang belum mencapai tingkat kebutuhan. Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta tapi dengan cara yang samar/cinta dalam diam. 

Karena dia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas.

Dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah. Sebab cinta bukan hanya sekadar tentang merasa nyaman, melainkan, lebih kepada memberi rasa nyaman.

Karena cinta bukan hanya menerima, tapi memberi dan menerima.





2. Hubungan Jarak Jauh.


Ibnu Malik berkata:

وعلقة حاصلة بتابع # كعلقة بنفس الاسم الواقع


-Hubungan dlomir yang timbul dari isim taabi’

-Hakikatnya sama saja dengan hubungan dlomir yang timbul dari isim asal tersebut.


Contoh:
 زيدا ضربته

 زيدا ضربت رجلا يحبه

Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.
.
.


Artinya,

Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan merupakan suatu hal yang sangat sulit, namun juga sangat dinantikan. Tapi terkadang bagi yang menjalani LDR. Menelpon atau bahkan melihat potret kekasihnya saja, sudah mampu mengobati rindu yang melanda, layaknya bertemu langsung bertatap muka. Karena cinta yang sejati tidak akan luntur oleh sekat waktu dan jarak.
.


3. Memilih Orang Yang Dekat Dan Tepat.


Ibnu Malik berkata:

وفي اختيار لايجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ المتصل



"Dalam kalam natsar tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil.

Selagi masih bisa memakai dlomir muttasil."


Ini penjelasan tentang pembuatan maf'ul bih mengenai pemakaian dlomir.
Dahulukanlah dlomir muttasil (Dlomir yang lebih dekat) daripada dlomir munfasil (Dlomir yang jauh). Contoh: ضربتك bukan ضربت إياك.






Artinya:

Dalam menentukan pasangan atau jodoh, carilah cinta seseorang yang lebih dekat dengan kamu  dan mengesampingkan cinta seseorang yang jauh.

.
Maksudnya, orang yang dekat adalah, dia yang kepribadiannya sudah kamu kenal lebih jauh. Sehingga kamu faham akan karakteristiknya, sikap, watak, dan kepribadiannya. Maka dahulakan orang yang sudah lebih dulu mentaarufimu yang membuat nyaman hatimu.

.
Dan orang yang jauh adalah, dia yang belum kamu kenal sama sekali baik identitas ataupun kepribadiannya dan dia juga belum berpertasi membuat hatimu merasa nyaman dengannya.



.

4. Menanyakan Status single.


Ibnu Malik berkata:

و هل فتى فيكم، فما خل لنا* ورجل من الكرام عندنا



"Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?
Karena saya belum memiliki kekasih. Kami punyai Seseorang yang mulia."




Langkah awal sebelum  menyatakan cinta adalah mengobservasi dahulu calon pasangan kita, apakah dia sudah mempunyai kekasih atau belum, apakah dia masih single (Jomblo) Atau berpasangan.

Karena dalam islam sendiri, melamar lamaran orang sangatlah dilarang.

Walaupun mungkin cinta tak bisa disalahkan karena cinta itu buta dan membutakan, tapi setidaknya jangan sampai ada bertambah fihak yang sakit hati karena cinta segi tiga atau segi empat. Dan meskipun ada ungkapan "Sebelum janur kuning melengkung." Namun cinta masih bisa dinetralisir dengan mencari pengganti lain. Wanita tidak cuma satu di Dunia.



5. Move On.


Ibnu Malik berkata:

ينوب مفعول به عن فاعل # فيما له كنيل خير نائل

Dalam mabni lilmaf'ul/mabni majhul, maf’ul bih akan menggantikan posisinya si fail.

Maka darisegi hukum dan amalnya akan sama persis dengan fa’il. Yang disebut Naibul fail.

.

Ada sediki orang yang mungkin sulit untuk menemukan sebuah pencerahan dikala dia merasakan pahitnya cinta,

Bahkan bisa jadi dia bertekad untuk tidak lagi jatuh dalam hati seseorang, yang disebut FILOFOBIA.

Prinsip seperti itu adalah salah, sebab pada dasarnya, semua orang mempunyai jodoh masing-masing dan akan dipertemukan dengan jodohnya suatu hari.

Kemungkinan perpisahan yang terjadi, menunjukan bahwa dia yang pergi adalah jodoh yang  tidak tepat dan yang harus kita lakukan adalah pre pare agar kita cukup pantas, saat kelak dipertemukan dengan jodoh yang tepat.


So, jangan berkecil hati guys, karena semua akan indah pada waktunya.



🤣🤣🤣


Sampai di situ saja ya. Sebenarnya masih banyak bait-bait nadzom alfiyah yang berpotensi cinta. Namun berhubung saya sudah capek ngetik dan sudah agak lupa, maka dicukupkan saja dahulu.


Mohon dikoreksi yaa..
Bila salah dibenerin, maklum masih bodoh ini..





Fii amanillah. Sampai jumpa lagi. Jangan lupa share yaaah.🙏🙏

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Foto: www.findclip.net

Related Posts

1 Response to "Syair Cinta dalam Bait Alfiyah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel