KAROMAH MBAH SYAIBAN

 

Tidak Bisa Difoto


Dikatakan bahwa Mbah Syaiban juga memiliki karomah seperti Mbah Mangli, yaitu tidak bisa difoto. Sudah berulang kali kamera analog menangkap potret beliau baik di kala beliau duduk bersama jemaatnya atau saat melakukan hal lainnya. Namun, ketika klise hasil foto tersebut dicuci, gambarnya tidak pernah jadi, selalu saja terbakar. 


Suatu hari, Mbah Syaiban menyambangi salah satu jemaatnya di Klaten yang bernama Pak Supar. Mengetahui bahwa Mbah Syaiban tidak bisa difoto, Pak Supar menyusun siasat dengan mengajak Mbah Syaiban untuk pergi ke pasar. Namun, di tengah perjalan, Pak Supar malah berbelok. Mengajak Mbah Syaiban ke studio foto terlebih dahulu. Mengetahui semua berjalan tidak sesuai rencana, Mbah Syaiban pun lantas bertanya, "Lah, niki, kok malah teng studio foto, sanes teng peken? (lho, ini kok malah ke studio foto, bukan ke pasar?)".


"Enggih, Mbah Yai, nyuwun ngapunten. Panjenengan mboten saget difoto lan kulo kepengen kenang-kenangan, pramilo kulo nyuwun izin foto sareng panjenengan (iya, Mbah Yai, mohon maaf. Anda tidak bisa difoto sedangkan saya ingin punya kenang-kenangan bersama, maka dari itu, saya minta izin foto bersama Anda)," jawab Pak Supar penuh ta'dzim.


Mbah Syaiban pun berkenan untuk diajak berfoto dan karena mendapat izin dari Mbah Syaiban, akhirnya klise hasil foto pun bisa dicuci tanpa terbakar.


والله أعلم بالصواب



Penulis :.       Nur Fuad

Narasumber : Ahmad Atid Syaiban

Editor. :.      Farchah Fatimatuz Zuhro' Syaiban.




Kiri: Pak Supar Klaten, kanan :Mbah Syaiban.




0 Response to "KAROMAH MBAH SYAIBAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel