KEUTAMAAN SUNGKEM DI HARI RAYA

SUNGKEM LEBARAN
Foto:Syahamah Banten
.
Lebaran adalah monentum yang sangat cocok untuk saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
.
Sudah menjadi tradisi di Indonesia khususnya Masyarakat Kepulauan Jawa agenda sungkem bagi Umat Muslim, mendatangi setiap rumah tetangga baik rumah orang yang pernah disalahi atau pun yang tidak pernah melakukan kesalahan pada penghuninya.
.
Hal tersebut mencerminkan bahwa umat muslim mempunyai watak dan sikap keramah-tamahan. Berprilaku dengan sikap yang murah didasari hati yang lapang(Legowo.)
.

SILATUROHMI.

Bukan tanpa alasan Warga muslim Jawa melestarikan tradisi sungkem tersebut, karena mereka -Mengerti atau tidak mengerti- melakukan hal itu berdasarkan anjuran Nabi SAW. Dalam sebuah hadits mengenai pentingnya nilai silaturohmi :

Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, Apa yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka? Rasulullah menjawab:

تَعْبُدُ اللهَ ولا تُشْرِكُ به شَيْئا وَتُقِيْمُ الصلاةَ وَتُؤْتِي الزكاةَ وتَصِلُ الرَّحِمَ
"Apabila kamu menyembah Allah dan tidak mensekutukannya dengan sesuatupun, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat dan apabila kamu menyambung tali silaturrahim" 
HR al Bukhari.

.

Biasanya para pemuda berkeliling mengunjungi rumah setiap warga untuk sungkem pada pagi dan siang harinya, lalu barulah orang yang sudah tua melakukan itu di sore dan malam hari.
.
Tidak hanya tetangga dekat di Desa sendiri saja, mereka(Umat Muslim.) Mengunjungi rumah warga, namun Desa lain pun juga tak luput dijamah terlebih Desa orang yang dikenal. Saling berjabat tangan dan mengucapkan kalimat permohonan maaf atau kalimat "Minal 'Aidin wal Faizin" .

Terkesan agak aneh juga, bersalaman dan meminta maaf pada orang yang belum pernah kita melakukan kesalahan padanya, bahkan kenal dan bertemu pun juga tidak pernah(Buat apa minta maaf, sedangkan punya kesalahan saja tidak pernah.) Maka ketika hal semacam itu terjadi , alangkah baiknya kalimat yang diucapkan bukanlah kalimat permohonan maaf saja, melainkan ditambahi dengan bacaan sholawat.

.
Dalam kitab Riyadlush Sholihin bab "kesunahan bersalaman" ada sebuah hadits riwayat Abu Dawud;

,وعن البراء رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من المسلمين يلتقيان فيتصفحان إلا غفر لهما قبل ان يتفرقا، رواه ابودود،

"Dari Barra' RA. Beliau berkata: Bahwa Rosul SAW. Bersabda: Tidak ada dua muslim saling bertemu dan bersalaman, kecuali  dosa dari keduannya diampuni sebelum mereka berpisah" (HR. Abu Dawud.)-Riyadlush Sholihin Hal. 398- 

Dalam riwayat lain :

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من المسلمين يلتقيان فيتصفحان  ويصليان إلا غفر لهما قبل ان يتفرقا،


" Tidak ada dua muslim saling bertemu dan bersalaman lalu membaca sholawat , kecuali  dosa dari keduanya diampuni sebelem mereka berpisah."



Dari itulah para santri lebih suka membaca sholawat saat sungkem pada orang yang belum pernah dikenal sebelumnya -Disamping tidak hafal kalimat permohonan maaf ala tradisi lokal-



والله أعلم بالصواب.

0 Response to "KEUTAMAAN SUNGKEM DI HARI RAYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel