Dloroba Zaidun Amron

 

Zaid Memukul Amr.

Oleh; Nur Fuad As-syaiban

Jikalau dalam pelajaran bahasa Indonesia ada Budi dan Andi yang selalu saja muncul sebagai contoh. Maka, dalam ilmu nahwu ada Zaid dan Amr yang juga selalu saja muncul sebagai contoh, baik dari mulai kelas kitab Al-jurumiyah Al-amrithi, hingga Alfiyah Ibn Malik.

Tentunya bagi sebagian santri yang tengah belajar ilmu nahwu pernah tersirat dalam benaknya, kenapa yang dijadikan contoh adalah Zaid dan Amr.


Sumber:kanal24


Jawabannya;
Pada dasarnya nama dua orang tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan sejarah ataupun yang lainnya, itu hanya semua contoh demi memudahkan para pelajar dalam memahami ilmu nahwu. Atau mungkin bisa saja karena dua nama tersebut(Zaid dan Amr) adalah nama yang sangat banyak dipakai oleh orang Arab. Mungkin😅

Jawaban yang lain(kenapa Zaid selalu muncul?) Karena arti dari lafadz "Zaid" adalah tambah, dengan harapan dan tafa'ulan agar ilmu para pelajar senantiasa bertambah.

Kemudia melanjut pada persoalan berikutnya, yang biasa dijadikan contoh dalam bab fail dan maf'ul bih, yakni lafadz;

:ضرب زيد عمرو

"Zaid sudah memukul Amr."

Pertanyaannya kenapa Amr selalu saja dipukul oleh Zaid?
Jawabannya pun masih sama dengan yang di atas, yakni hanya sebuah perumpamaan atau contoh belaka. Namun, ada kisah yang menarik dalam pembahasan ini, yaitu;

أراد داود باشا أحد الوزراء السالفين في الدولة العثمانية أن يتعلم اللغة العربية فأحضر أحد علماءها
سأل شيخه يوما ما الذي جناه عمرو من الذنوب حتى استحق أن يضربه زيد كل يوم ويقتله تقتيلا ويبرح به هذا التبريح المؤلم
وهل بلغ عمرو من الذل والعجز منزلة من يضعف عن الانتقام لنفسه وضرب ضاربه ضربة تقضى عليه القضاء الأخير
سأل شيخه هذا السؤال وهو يتحرق غيظا وحنقا ويضرب الأرض بقدميه
فأجابه الشيخ : ليس هناك ضارب ولا مضروب
وإنما هي أمثلة يأتي بها النحاة لتقريب القواعد من أذهان المتعلمين
فلم يعجبه هذا الجواب
فغضب عليه وأمر بسجنه
ثم أرسل إلى نحوي آخر فسأله كما سأل الأول فأجابه بنحو جوابه فسجنه كذالك
ثم مازال يأتي بهم واحدا بعد واحد حتى امتلأت السجون وأفقرت المدارس
وأصبحت هذه القضية المشئومة الشغل الشاغل له عن جميع قضايا الدولة ومصالحها
ثم بدا له أن يستوفد علماء بغداد فأمر بإحضارهم فحضروا وقد علموا قبل الوصول إليه ماذا يراد بهم
وكان رئيس هؤلاء العلماء بمكانة من الفضل والحذق والبصر بموارد الأمور ومصادرها
فلما اجتمعوا في حضرة الوزير أعاد عليهم السؤال بعينه
فقال داود الوزير ما هي جنايته
فقال له إنه هجم على اسم مولانا الوزير واغتصب منه الواو فسلط النحويون عليه زيدا يضربه كل يوم جزاء وقاحته وفضوله
يشير إلى زيادة واو عمرو وإسقاط الواو الثانية من داود في الرسم
فأعجب الوزير بهذا الجواب كل الإعجاب

وقال لرئيس العلماء :أنت أعلم من أقلته الغبراء وأظلته الخضراء فاقترح علي ما تشاء
فلم يقترح عليه سوى إطلاق سبيل العلماء المسجونين
فأمر بإطلاقهم وأنعم عليهم وعلى علماء بغداد بالجوائز والصلات

"Daud basya adalah seorang Gubernur(Mentri) dari kedaulatan Bani Usmaniyah(Turki). Ia ingin belajar bahasa Arab. Lantas ia pun datangkan salah seorang ulama dari ulama-ulama yang ada di Negrinya.

Suatu hari(saat belajar nahwu) ia bertanya kepada gurunya,"apa kesalahan/dosa si Amr, sampai-sampai Zaid memukulinya setiap hari, membunuhnya, menyiksanya dengan siksaan yang menyakitkan ini? Apakah Amr lebih rendah dan lebih lemah, atau berada di posisi orang yang tidak berdaya untuk membela diri dan memukul orang yang memukulinya dengan pukulan balasan?"

Gubernur Daud Basya menanyakan ini sambil menghentakkan kedua kakinya ke tanah dan  marah-marah. Kemudian gurunya pun menjawab,"di sini tidak ada yang dipukul dan juga tidak ada yang memukul, akan tetapi ini hanya sebuah perumpamaan atau contoh saja yang dibuat oleh ulama nahwu supaya memudahkan  untuk memahami kaidah-kaidah bagi para pelajar."

Rupanya jawaban ini tidak memuaskan sang Gubernur, lantas ia pun marah lalu memenjarakan gurunya tersebut.

Kemudian ia mengutus ulama nahwu lainnya, dan menanyainya dengan pertanyaan semula. Ulama nahwu yang berikutnya juga menjawab dengan jawaban yang sama seperti tadi dan akhirnya dia juga dipenjarakan.

Si Gubernur Daud Basya tak henti-hentinya mendatangkan ulama nahwu, satu demi satu hingga penjara pun menjadi penuh (dengan ulama nahwu) dan madrasah-madrasah kekurangan tenaga pengajar(dikarenakan ulamanya dipenjarakan semua.)

Isu buruk ini dengan cepat menjadi bahan perbincangan asyik, yakni mengenai seluruh isu-isu dan kedamaian negara.

Lalu perbincangan asyik itu dimulai, dengan  didelegasikannya ulama Baghdad. Ulama Baghdad pun diperintahkan untuk hadir, kemudian mereka pun hadir dan sebelum sampai pada Gubernur Daud Basya, mereka sudah tahu  mengenai apa yang diinginkan oleh Gubernur dari diri mereka.

Pemimpin ulama Baghdad itu adalah seorang yang mempunyai keutamaan, kecerdasan, kejernihan berpikir mengenai sumber dan akar masalah.

Ketika para ulama Baghdad tadi berkumpul di hadapan Gubernur, Sang Gubernur mengulangi lagi pokok pertanyaannya.Maka, Gubernur Daud Basya berkata," Apa kejahatan 'Amr sehingga selalu didiskriminasi oleh Zaid?"

Pimpinan ulama Baghdad menjawab,"Si Zaid telah menyerang  nama tuan Gubernur, dan dia merampas huruf wawu dari nama Tuan Gubernur. Maka, ulama nahwu memberikan wewenang kepada Zaid agar memukuli, berkurang ajar serta mencurigai Amr setiap hari(seraya berisyarat pada tulisan dengan tambahnya wawu dalam lafadz 'عمرو' dan hilangnya wawu kedua pada lafadz 'داود')."

Sang Gubernur sangat kagum dan puas dengan jawaban ini lalu berkata(dan memuji) kepada pimpinan ulama Baghdad itu, "engkau orang yang paling alim yang ada di hamparan bumi ini dan orang paling alim yang dinaungi pepohonan nan hijau. Maka, ajukanlah apa yang kau inginkan!."

Pimpinan ulama tersebut tidak meminta kepada Gubernur, selain meminta para ulama yang dipenjara agar dibebaskan. Lalu sang Gubernur pun memerintahkan agar ulama-ulama yang dipenjarakan supaya dibebaskan dan memberi  mereka serta ulama Baghdad kenikmatan berupa hadiah sekaligus penghormatan."

Jadi, orang yang masih mempertanyaan kenapa Zaid memukul Amr, berarti dia pemikirannya sama dengan Daud Basya.

*Keterangan

1.Lafadz "عمرو(Amr)" ditambahkan wawu pada akhir lafadznya dalam keadaan marfu’ dan jer untuk membedakanya dari lafadz عمر (umar), contoh;

١. كَانَ عمرو بن العاص من أصحاب الرسول
٢. لِعمرو بن العاص مَنزلة عالية في الإسلام

2. Menurut sebagian ulama alasan kenapa lafadz "Zaid/زيد" sering kali dijadikan contoh adalah karena Zaid adalah  Sahabat yang namanya diabadikan dalam alquran surat Al-ahzab ayat 37:

فلما قضى زيدا منها وطرا

Beliau adalah Zaid bin Haristah.Ra.

والله أعلم بالصواب

0 Response to "Dloroba Zaidun Amron"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel